Selasa, 29 September 2015

ketauhidan



Pada dasarnya tauhid megajarkan kita bagaimana untuk meng-esakan Allah. Sedangan untuk meng-Esakan Allah ada beberapa tahap yang harus dilalui oleh seorang hamba. Paling tidak tahap pertama yang harus dilalui oleh seorang hamba untuk meng-esakan Allah adalah mengetahui Allah. Walaupun kami disadari bahwa cara ataupun proses seorang hamba untuk mengetahui Allah itu berbeda-beda. Namun jika kita mengamati cara yang paling umum untuk megetahui Allah adalah mempelajari tentang dzat dan sifat-sifat Allah, baik itu melalui buku-buku ataupun melelui kajian-kajian yang berorientasi pada ketuhanan.
Tahap kedua adalah mengimani atau meyakini kebenaran tentang Tuhan. Namun diakui ataupun tidak pada saat ini kebenaran sudah didasarkan pada paham positifistik. Dimana paham ini mendasarkan kebenaran pada sesuatu yang logis dan fakta historis empiris, selain itu juga mendasarkan kebenaran pada kejadian yang benar-benar terlihat oleh indra manusia atau bisa disebut sebagai fenomena fisik. padahal diakui ataupun tidak unsur metafisik dan irrasional itu merupakan realita yang ada di agama Islam.
Bagi mereka yang telah melalui dua tahap tersebut bukan berarti mereka sudah sampai pada tahap akhir dari belajar tauhid. Karena semakin berkembangnya zaman makin banyak pula tantangan-tantangan yang dihadapi oleh umat islam, terutama pada hal ketauhidan. Karena seiring dengan perkembangan zaman orang-orang akan cenderung berpikir rasional dan logis. dan mereka akan mencoba merasionalkan semua urusan agama, termasuk tentang ketuhanan. Nah, disinilah bagaimana kita harus terus memperdalam keilmuan kita tentang tauhid untuk menjawab tantangan zaman yang semakin menuntut kerasionalan dalam kebenaran tuhan.
Hal ini bukan berati Islam adalah agama yang tidak logis atau irrasional. karena jika kita lihat dari kitab suci agama islam yaitu Alquran, merupkan kitab yang memuat ilmu ilmu pengetahuan yang bisa dipertanggungjwabkaan kebenaarannya. bahankan sudah diakui tidak hanya oleh orang-orang islam, 80% dari semua isi alquran itu adalaah sesuatu yeng sudah terbukti kebenarannya secara ilmiah. Nah, berdasarkan hal itu dapat kami simpulkan bahwa islam adalah agama yang logis dan rasional. namun tidak semua bagian dari islam itu bisa dirasionalkan karena keterbatasan akal manusia. Seperti halnya tentang hal hal yang gaib, seperti wujudnya Allah, malaikat dan sebagainya yang termasuk gaib.
Tuhan Allah yang kita percayai  adalah maha ghaib, tidak berupa apapun itu. maka tak seorang pun yang dapat menyelidiki-Nya. Dan tidak ada satu alatpun yang mampu menyelidiki-Nya. Meskipun begitu bukan berarti kita tidak bisa mengetahui ataupun mengenal Allah. Kita bisa mengenal Allah melalui wahyu-wahyu Allah yang telah disampaikan kepada Nabi Muhammad saw.

Senin, 28 September 2015

Rizky e widodo

Saya Rizky Eko Widodo, saya asli dari Bojonegoro, jawa Timur. Walaupun hampir semua kegiatan kuliah saya berada di kampus Febi, namun untuk saat ini saya tinggal di gowok, tepat disebelah sungai Gajah Wong, timurnya UIN-SUKA. walaupun agak jauh dari tempat saya kuliah tapi saya merasa senang berada ditempat tersebut. karena banyak teman-teman yang tidak pelit-pelit untuk berbagi ilmu maupun pengalaman, dan itu sedikit banyak bisa membantu saya dalam proses balajar saya.